Dan dalam penelitian yang dikeluarkan oleh majalah “Journal of American Ceramic Society” menegaskan bahwa Firaun menggunakan jenis tanah slurry untuk membangunkan monumen yang tinggi secara umum, dan membangunkan piramid secara khususnya. Kerana tidak mungkin bagi seseorang untuk mengangkat batu berat ribuan Kilogram, dan inilah yang membuat Firaun menggunakan batu alam untuk membangun dasar Piramid dari lumpur yg dibakar untuk diletakkan di tempat yang paling tinggi.
Setelah berhasil mencampur lumpur dan kapur di tungku perapian yang dipanaskan dengan wap air garam sehingga membentuk campuran tanah liat, maka akan dilakukan template diatas kayu dan dituangkan dalam tempat yang disediakan di dinding piramid.
Seorang Profesor Prancis Joseph Davidovits telah melakukan eksperimen selama dua puluh tahun lamanya dan menemukan bahwa piramid dibangun dari lumpur, terutama dibahagian yang tinggi piramid di mana sulit untuk menaikkan batu alam. Profesor Davidovits telah mengambil batu piramid yang terbesar untuk dilakukan analisis dengan menggunakan mikroskop electron terhadap batu tersebut dan menemukan batu tersebut terbuat dari lumpur, sedangkan ahli geologi sampai baru-baru ini, belum memiliki kemampuan untuk membezakan antara batu alam dan batu buatan dengan cara ini, tetapi hari ini mereka sudah boleh membezakan hasil teknologi moden.
Kerana itu Professor Davidovits kembali membuat batu besar dengan kaedah ini dalam waktu sepuluh hari. Seorang ilmuwan Belgia Guy Demortier yang sebelum ini pada waktu yang lama mempertanyakan kesahihan penelitian ini berkata: Setelah bertahun-tahun melakukan kajian sekarang saya baru yakin bahwa piramid yang terletak di Mesir dibuat dengan menggunakan tanah liat.
The colorized scanning electron microscope image shows the pyramid's "innercasing" limestone, including amorphous silica (red) that cements the limestone aggregates (black) together. Credit: Michel Barsoum, Drexel University. http://www.livescience.com
Sebuah penelitian yang luas tentang piramid di Bosnia, "Piramid Matahari" dan menjelaskan bahwa batu-batunya terbuat dari tanah liat! Ini menegaskan bahwa kaedah ini tersebar luas di masa lalu.
Keajaiban Al-Qur'an mendahului penemuan ilmiah Banyak ayat-ayat Al-Qur’an telah menunjukkan fakta pembinaan piramid dan bangunan tinggi yg lain, dalam hal ini Allah berfirman:
وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ مَا عَلِمْتُ لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَا هَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَلْ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ مِنَ الْكَاذِبِينَ
“Dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang Tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan Sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa Dia Termasuk orang-orang pendusta". (Al-Qashash:38)
Dalam ayat ini menunjukkan tentang teknologi pembangunan yang digunakan untuk bangunan tinggi sebuah monumen seperti firman Allah: “buatkanlah untukku bangunan yang Tinggi” dan kata bangunan secara bahasa adalah setiap bangunan tinggi.
Teknik ini didasarkan pada lumpur dan panas seperti dalam ayat: “Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat” Subhanallah! Ada bukti yang menunjukkan bahwa patung-patung raksasa dan tiang-tiang yang ditemukan dalam peradaban Rumania dan yang lainnya juga dibangun dari tanah liat!
Dapat dikatakan: Bahwa keajaiban Al Qur'an menunjukkan bahwa cara untuk membangun bangunan-bangunan dari tanah liat dan ini yang tidak diketahui pada waktu turunnya Alquran, Kebenaran ilmiah yang telah diterbitkan dalam abad kedua puluh satu telah disebutkan dalam Alquran sejak empat belas abad yang lalu …. Kebenaran ilmiah yang telah diterbitkan dalam abad kedua puluh satu telah disebutkan dalam Alquran sejak empat belas abad yang lalu
No comments:
Post a Comment